Last updated 2022-12-05 14:47:19   
Zonasi RT Tgl
 Tidak Ada Kasus Covid-19 di satu RT     Terdapat 1 sampai dengan 2 rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 hari terakhir     Terdapat 3 sampai dengan 5 rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 hari terakhir     Terdapat lebih dari 5 rumah dengan kasus konfirmasi positif dalam satu RT selama 7 hari terakhir
Dasar Penentuan : Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 07 Tahun 2021 Tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di Tingkat Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019


Data Pantauan COVID-19 Kota Tangerang Selatan

Note : Last Update 16 Maret 2024 (Sumber data Gugus tugas COVID-19 Kota Tangerang Selatan)

Keterangan

  • ODP -> KONTAK ERAT : orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19 antara lain, tatap muka/berdekatan dalam radius 1 meter dalam jangka 15 menit atau lebih , sentuhan fisik langsung

  • PDP -> KASUS SUSPEK : orang yang mengalami gejala demam (>38'C)/ riwayat demam, ISPA dan Pneumonia ringan hingga berat serta memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 terakhir.
  • KASUS PROBABLE : Kasus probable adalah orang yang masih dalam kategori suspek dan memiliki gejala ISPA berat, gagal napas, atau meninggal dunia, namun belum ada hasil pemeriksaan yang memastikan bahwa dirinya positif COVID-19.
 

Nomor Siap Siaga Kecamatan

Apabila ada yang mengalami gejala Corona Virus Disease (COVID-19) dapat menghubungi kontak pada tiap Kecamatan sebagai berikut :




 

Kecamatan Serpong

Puskesmas Rawa Buntu

   021 756 74739
 

Kecamatan Serpong Utara

Puskesmas Pondok Jagung

   021 537 2931
 

Kecamatan Ciputat

Puskesmas Kampung Sawah

   021 747 00060
 

Kecamatan Setu

Puskesmas Bakti Jaya

   021 758 79977

Frequently Asked Questions (F.A.Q)

Pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai COVID-19.

Tidak hanya manula, bahkan generasi muda pun dapat tertular COVID-19 jika tidak menjaga diri. Biasanya, manula memang rentan terkena COVID-19 dikarenakan sistem imun tubuh yang sudah tidak seprima dulu. Selain itu, manula yang memiliki riwayat penyakit seperti hipertensi, diabetes, penyakit pernapasan, atau penyakit parah lainnya memiliki kemungkinan besar untuk tertular COVID-19 akut.

Sebanyak 80 persen kasus COVID-19 bersifat "ringan", sehingga perawatan yang cukup dapat memulihkan mereka segera dalam waktu cepat. Namun, dikarenakan penyebarannya yang cepat, diimbau untuk tetap waspada pada penyebaran COVID-19. Jika Anda merasakan gejala-gejalanya, maka jangan ragu untuk menghubungi Hotline 0811 889 371 atau ke fasilitas kesehatan terdekat.

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) yang berawal dari 2003 dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) pada 2012 memang sama-sama menyerang pernapasan, sama seperti COVID-19. Meskipun disebabkan oleh jenis virus yang sama, COVID-19, dan MERS serta SARS memiliki jenis virus corona yang berbeda. Dari segi penularan, COVID-19 jauh lebih pesat dibandingkan SARS dan MERS.

Berhenti membeli atau menggunakan masker jika memang tidak perlu (sehat). Dikarenakan praktik beli massal, WHO sempat mengumumkan status krisis masker. Hal tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan tidak melakukan panic buying dan hoarding. Jika Anda ingin bersin atau batuk, gunakan tisu atau siku tangan untuk menutup hidung dan mulut, bukan masker. Selain itu, jaga jarak 1 - 3 meter agar orang tidak terkena droplet dari Anda.

Ya. COVID-19 dapat menempel pada benda mati atau barang selama beberapa jam atau beberapa hari jika tidak secepatnya dibersihkan dengan disinfektan. Akan tetapi, ketahanan COVID-19 menempel pada satu benda tergantung dari beberapa faktor seperti suhu, kelembapan, dan jenis permukaan. Sesudah membersihkan barang yang terpapar COVID-19 dengan disinfektan, segera bersihkan tangan dengan alkohol atau sabun. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.

Hingga saat ini, vaksin dan obat untuk COVID-19 masih dalam tahap penelitian. Pengobatan masih berupa pengobatan suportif.

WHO menyatakan bahwa COVID-19 tidak dapat ditularkan dari hewan peliharaan apapun, baik anjing maupun kucing. Tidak ada dasar ilmiah yang mendukung penyebaran COVID-19 lewat hewan peliharaan. Namun Anda tetap perlu menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan hewan peliharaan.

Tidak merokok dan tidak menggunakan masker berlapis-lapis. Jika Anda memang mengalami gejala-gejala COVID-19, segera hubungi Hotline 0811 889 371 atau laporkan diri ke rumah sakit rujukan virus corona.

Tidak. Antibiotik tidak dapat melawan virus, melainkan hanya melawan infeksi bakteri. COVID-19 disebabkan oleh virus sehingga antibiotik tidak efektif. Antibiotik tidak boleh digunakan untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Antibiotik hanya digunakan sesuai arahan dokter untuk mengobati infeksi bakteri.

INFOGRAFIS TERKAIT COVID-19.